Sarwendah Idap Kista di Batang Otak, Apa Gejalanya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ruben Onsu belum lama ini mengabarkan kepada publik kalau ada kista di batang otak Sarwendah , istrinya. Kabar itu tentu bikin masyarakat kaget sekaligus penasaran seperti apa penyakit tersebut.
Kista di batang otak pada umumnya bersifat jinak atau tidak berbahaya. Jinak juga berarti kista tersebut tidak akan menyebar ke bagian tubuh lain.
Menurut laman Saint Luke's, kista di batang otak biasanya berisi cairan serebrospinal (CSF) yang mana biasanya cairan tersebut ada di sumsum tulang belakang. Pada kebanyakan kasus, kista di batang otak mulai tumbuh sebelum bayi dilahirkan.
Meski terkesan tidak berbahaya, keberadaan kista di batang otak bisa menekan jaringan otak dan ini menyebabkan beberapa gejala seperti sakit kepala, masalah penglihatan, ataupun rasa mual yang berlebih. Kalau gejala-gejala tersebut menetap dan membuat seseorang susah beraktivitas, tim medis biasanya menyarankan untuk mengangkat kista tersebut dengan proses pembedahan.
"Jika kista berukuran kecil dan tidak tumbuh di banyak lokasi, serta tidak menyebabkan gejala, tim medis mungkin menyarankan Anda untuk sekadar memantau kista tersebut daripada operasi," terang laporan kesehatan tersebut, dikutip Rabu (20/7/2022).
Menjadi pertanyaan sekarang, kenapa seseorang bisa mengalami pertumbuhan kista di batang otak?
Pada kebanyakan kasus, kista di batang otak terbentuk pada beberapa minggu pertama ketika janin tumbuh di dalam rahim. Tapi, kasus yang jarang sekali terjadi, kista bisa terbentuk karena cedera kepala atau trauma lain pada otak.
Lalu, apa saja gejala seseorang punya kista di batang otak?
Kista di batang otak pada umumnya bersifat jinak atau tidak berbahaya. Jinak juga berarti kista tersebut tidak akan menyebar ke bagian tubuh lain.
Menurut laman Saint Luke's, kista di batang otak biasanya berisi cairan serebrospinal (CSF) yang mana biasanya cairan tersebut ada di sumsum tulang belakang. Pada kebanyakan kasus, kista di batang otak mulai tumbuh sebelum bayi dilahirkan.
Meski terkesan tidak berbahaya, keberadaan kista di batang otak bisa menekan jaringan otak dan ini menyebabkan beberapa gejala seperti sakit kepala, masalah penglihatan, ataupun rasa mual yang berlebih. Kalau gejala-gejala tersebut menetap dan membuat seseorang susah beraktivitas, tim medis biasanya menyarankan untuk mengangkat kista tersebut dengan proses pembedahan.
"Jika kista berukuran kecil dan tidak tumbuh di banyak lokasi, serta tidak menyebabkan gejala, tim medis mungkin menyarankan Anda untuk sekadar memantau kista tersebut daripada operasi," terang laporan kesehatan tersebut, dikutip Rabu (20/7/2022).
Menjadi pertanyaan sekarang, kenapa seseorang bisa mengalami pertumbuhan kista di batang otak?
Pada kebanyakan kasus, kista di batang otak terbentuk pada beberapa minggu pertama ketika janin tumbuh di dalam rahim. Tapi, kasus yang jarang sekali terjadi, kista bisa terbentuk karena cedera kepala atau trauma lain pada otak.
Baca Juga
Lalu, apa saja gejala seseorang punya kista di batang otak?